Kamis, 11 Maret 2010

Revolver

Revolver adalah sejenis senjata api di mana peluru dimasukkan ke tabung berputar. pada revolver berkaliber .44 berisi 5-7 peluru. Adapun revolver berkaliber .22 berisi 8-10 peluru. cara pengisian revolver dibagi menjadi 2 menurut design dan bentuk revolver. yang pertama adalah pengisian satu per satu seperti revolver jenis lama seperti colt peacekeeper, dan yang kedua adalah langsung, ketika silinder pengangkut peluru keluar
Single Action Revolver

single action revolver itu adalah revolver dengan palu (palu yang memukul peluru sehingga meledak dan mendorong proyektil peluru keluar)yang harus ditarik kearah belakang dengan ibu jari sebelum menembak, seperti revolver jenis colt. silindernyapun harus diputar secara manual.
double Action Revolver

double action revolver adalah revolver dengan palu yang bergerak secara otomatis bersamaan dengan ditekannya pelatuk (dan silindernya bergerak ke arah peluru selanjutnya secara otomatis sesudah peluru keluar).
The LeMat Revolver, an unusual 9-shot revolver from the Civil War era with 8 revolving chambers firing bullets and a center barrel firing shot.
Nama terkenal

* Adams
* Armscor
* Browning
* Charter Arms
* Colt
* Enfield
* Freedom Arms
* Ghoda
* Iver Johnson
* Magnum Research
* Manurhin
* Mateba
* Nagant
* North American Arms
* Remington
* Ruger
* Smith & Wesson
* Tranter
* Webley & Scott

Kamis, 18 Februari 2010

M4 carbine

Karabin M4, atau M4 Carbine, adalah versi pendek dan ringan dari senapan serbu M16. Karabin M4 memiliki 80% bagian yang sama dengan M16A2. M4 memiki pilihan tembakan semi-otomatis dan burst tiga butir (sama dengan M16A2), sedangkan M4A1 memiliki pilihan semi-otomatis dan otomatis. M4A1 juga terkadang dilengkapi laras yang lebih berat, untuk menahan panas yang dihasilkan dari menembak otomatis untuk waktu yang lama.

M4 Carbine
M4A1 dengan bidikan ACOG dan pegangan depan vertikal.
M4A1 dengan bidikan ACOG dan pegangan depan vertikal.
Tipe Senapan serbu
Negara asal Amerika Serikat
Sejarah pemakaian
Digunakan 1994
Pemakai NATO, Malaysia, Israel,
Indonesia, Filipina, Australia
dan banyak sekali lainnya
Sejarah produksi
Diproduksi 1994—
Varian M4A1, CQBR
Spesifikasi
Berat 2,52 kg kosong;
3,0 kg dengan isi 30-butir peluru
Panjang 757 mm (29,8 in) popor masuk;
838 mm (33 in) popor keluar
Panjang laras 368,3 mm (14,5 in)

Peluru 5.56 x 45 mm NATO
Kaliber 5.56 mm (.223 in)
Mekanisme operasi gas, bolt berputar
Kec. tembak 700–950 butir/menit
Kec. peluru 905 m/s (2.970 ft/s)
Jarak efektif 300 m
Jarak maksimum 800 m
Pengisian Magazen box 50 atau 150-butir
      [Magazen] ganda 250 atau 750-butir

Garis besar


Foto yang membedakan M4 dengan M16 (belakang).

M4 dan M4A1 menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45 mm NATO. Keduanya adalah senapan selective-fire, yang menggunakan sistem gas, air-cooled, memakai magazen box, dan mempunyai popor teleskopik. Popor ini bisa ditukar dengan popor biasa, tapi itu jarang dilakukan pada militer Amerika Serikat.

Seperti karabin pada umumnya, M4 lebih nyaman ditenteng daripada senapan laras panjang. Selain ideal untuk digunakan oleh tentara non-infanteri (seperti pengemudi kendaraan, ajudan, dan perwira staf), ini juga membuat M4 cocok untuk pertempuran jarak dekat dan operasi pasukan khusus. M4 sempat menjadi standar untuk United States Special Operations Command (USSOCOM) dan menjadi pilihan Pasukan Khusus Angkatan Darat Amerika Serikat. Pada tahun 2006 Malaysia juga membeli Karabin M4 untuk menggantikan senapan Steyr AUG.

Karabin M4 dikembangkan dan diproduksi untuk Pemerintah Amerika Serikat oleh perusahaan senjata Colt, yang mempunyai kontrak untuk memproduksi keluarga karabin M4 sampai tahun 2009. Tetapi selain Colt, sejumlah produsen senjata lain juga menawarkan senapan yang serupa dengan M4. M4 dan M16A4 sudah menggantikan M16 dan M16A2 pada angkatan bersenjata Amerika Serikat. M4 juga menggantikan submachine gun M3A1 yang biasa dipakai pengendara tank. M4 hampir serupa dengan versi kompak M16 sebelumnya, yaitu XM177, bedanya adalah M4 tidak menggunakan peluru M193/6 ball.

Sejarah dan varian

Selain pada pengiriman pertama, semua M4 dan M4A1 baru yang ada pada militer Amerika Serikat sudah memakai receiver atas yang datar (flat-top) yang dilengkapi railing standar M1913 atau Picatinny rail, yang digunakan untuk memasang berbagai macam alat bidik. Nomor model yang digunakan oleh militer Amerika Serikat adalah Colt Model 920 (M4) dan 921 (M4A1).

M4 MWS (Modular Weapon System)

M4 MWS adalah karabin Colt Model 923 yang dipasang Sistem Railing Aksesori (RAS - Rail Accesory System) buatan perusahaan senjata Knight's Armament Corporation. Senapan ini sebelumnya diberi nama M4E2, tapi penamaan ini dibatalkan, dan M4 yang dipasang sistem ini diberi nama M4 MWS atau Modular Weapon System.

M4A1

Karabin M4A1 adalah modifikasi dari karabin M4, yang dibuat untuk dipakai oleh pasukan khusus. M4A1 banyak dipakai pada pasukan khusus AS, seperti Delta Force, Navy SEALS, dan Force Reconnaissance. Senapan ini menjadi pilihan pasukan khusus dan pasukan anti-teroris, karena ukurannya dan kemampuannya menembak full-otomatis. Fitur-fitur ini sangat berguna untuk pertempuran dalam perkotaan. Walaupun M4A1 tidak memiliki jangkauan tembak sejauh senapan M16, banyak pengamat militer yang berpendapat bahwa menembak target diatas 300 meter tanpa senapan khusus itu tidak perlu. M4A1 sangat efektif pada jarak 150 meter.

SOPMOD Blok I


Skema SOPMOD Blok I.

USSOCOM mengembangkan perangkat Modifikasi Khusus Operasi Khusus (SOPMOD - Special Operations Peculiar Modification) Blok I untuk digunakan pasukan yang ada dibawah kepemimpinannya. Perangkat ini meliputi, antara lain, karabin M4A1, Sistem Railing Antar-muka (RIS - Rail Interface System) buatan Knight's Armament Company (KAC), pelontar granat M203 beserta bidikannya, peredam suara buatan KAC, bidikan cadangan buatan KAC, penunjuk laser/infra-merah AN/PEQ-2A buatan Insight Technologies, bidikan optik ACOG dan Reflex buatan Trijicon, serta sebuah bidikan night vision.

SOPMOD Blok II

Generasi ke-2 SOPMOD sedang direncanakan, dengan banyak perusahaan yang bersaing untuk mendapakan kontraknya. Beberapa perusahaan ternama, beserta rancangan mereka misalnya, Knight's Armament Company dengan URX II, ARMS dengan sistem Selective Integrated Rail (SIR), serta Lewis Machine & Tool dengan Monolithic Rail Platform (MRP).

Varian-varian lain

Diemaco C8, buatan Kanada.

Varian lain karabin M4 juga dibuat oleh produsen lain, dan dipakai oleh pasukan khusus negara selain Amerika Serikat, antara lain Special Air Service Regiment (SASR) Australia, Pasukan Gerakan Khas Polis Diraja Malaysia, dan Detasemen 88 Anti-teror Polri. Selain itu, SAS Inggris menggunakan juga M4 buatan Diemaco yang diberi nama C8. Walau akhirnya Diemaco dibeli oleh Colt, dan diberi nama Colt Canada, nama-nama senapan versi Diemaco tidak diubah.

Selasa, 02 Februari 2010

Desert Eagle

Jump to: navigation, search
Desert Eagle
Mark XIX Desert Eagle in .50 Action Express
Type
Semi-automatic pistol
Place of origin
United States Israel
Production history
Designer
Magnum Research; Israel Weapon Industries (final refinements)
Designed
1979–1982
Manufacturer
Magnum Research and Israel Weapon Industries
(2005–current) Israel Military Industries
(2000–2005)
(1982–1996) Saco Defense
(1996–2000)
Produced
1982
Variants
Mark IMark VIIMark XIX
Specifications
Weight
Mark VII
1,766 g (3.9 lb) (.357 MAGNUM)
1,897 g (4.2 lb) (.44 MAGNUM) Mark XIX
1,998.6 g (4.4 lb)
Length
Mark VII
10.6 in (269.2 mm) (6in barrel) Mark XIX
10.75 in (273.1 mm) (6in barrel)
14.75 in (374.7 mm) (10in barrel)
Barrel length
6 in (152.4 mm)10 in (254.0 mm)
Cartridge
.357 Magnum.41 Magnum.44 Magnum.440 Cor-bon.50 Action Express
Action
Gas-operated
Effective range
200 meters (.50 AE)
Feed system
Magazine:
9 round (.357)
8 round (.41 and .44)
7 round (.440 Cor-bon and .50AE)
The Desert Eagle is a large-framed gas-operated semi-automatic pistol designed by Magnum Research in the U.S., and manufactured primarily in Israel by IMI (Israel Military Industries, now Israel Weapon Industries). Manufacturing was moved to Saco Defense in the state of Maine from 1996 to 2000 which carried the XIX designation, but shifted back to Israel when Saco was acquired by General Dynamics.
Magnum Research has marketed various versions of the short recoil Jericho 941 pistol under the Baby Eagle name; these have no functional relationship to the Desert Eagle and bear only a moderate cosmetic resemblance.
Design details

Drawings from patent 4,619,184 showing the Desert Eagle's gas operated mechanism
The Desert Eagle was originally designed by Bernard C. White of Magnum Research, who filed a patent on a mechanism for a gas-actuated pistol in January 1983.This established the basic layout of the Desert Eagle. The Desert Eagle was originally designed as a revolver, but was later reshaped into a semi-automatic pistol. A second patent was filed in December 1985, after the basic design had been refined by IMI for production, and this is the form that went into production.The Desert Eagle uses a gas-operated mechanism normally found in rifles, as opposed to the short recoil or blow-back designs most commonly seen in semi-automatic pistols. Unlike most pistols, the barrel does not move during firing. When a round is fired, gases are ported out through a small hole in the barrel near the breech. These travel forward through a small tube under the barrel, to a cylinder near the front of the barrel. The separate bolt carrier/slide has a small piston on the front that fits into this cylinder; when the gases reach the cylinder they push the piston rearward. The bolt carrier rides rearward on two rails on either side of the barrel, operating the mechanism. Its rotating bolt strongly resembles that of the M16 series of rifles, while the fixed gas cylinder/moving piston resemble those of the Ruger Mini-14 carbine (the original patent used a captive piston similar to the M14 rifle).
An early Desert Eagle chambered in .357 Magnum with a compact disc for scale
The advantage of the gas-operation is that it allows the use of far more powerful cartridges than traditional semi-automatic pistol designs, and it allows the Desert Eagle to compete in an area that had previously been dominated by magnum revolvers. Downsides of the gas operated mechanism are the large size of the Desert Eagle, and the fact that it discourages the use of unjacketed lead bullets, as lead particles sheared off during firing could clog the gas release tap, preventing proper function.
Switching a Desert Eagle to another chambering requires only that the correct barrel, bolt assembly, and magazine be installed. Thus, a conversion to fire the other cartridges can be quickly accomplished. The most popular barrel length is 6 in (152 mm), although 8, 10 and 14 in (202, 254 and 356 mm) barrels are available. The Mark XIX barrels are machined with integral scope mounting bases, making adding a pistol scope a simple operation. The rim diameter of the .50 AE is the same as the .44 Remington Magnum cartridge for which the pistol was originally chambered, consequently only a barrel and magazine change is required to convert a .44 Desert Eagle to the larger, more powerful .50 AE.
The Desert Eagle is fed with a detachable magazine. Magazine capacity is 9 rounds in .357 Magnum, 8 rounds in .44 Magnum, and 7 rounds in .50 AE. The Desert Eagle's barrel features polygonal rifling. The pistol is mainly used for hunting, target shooting, and silhouette shooting
Variants
There have been three variants to the Desert Eagle.
Mark I and VII

Desert Eagle with a 10 inch (254mm) barrel
The Mark I, no longer produced, was offered with a steel, stainless steel or aluminum alloy frame and differs primarily in the size and shape of the safety levers and slide catch. The Mark VII includes an adjustable trigger (retrofittable to Mark I pistols). The Mark I and VII are both available in .357 Magnum and .44 Magnum; the Mark VII has been chambered for .41 Magnum. The barrels had a 3/8" dovetail, to which an accessory mount could be attached. Later Mark VII models were offered in .50 Action Express with a 7/8" Weaver-pattern rail on the barrel; the .50 Mark VII would later become the Mark XIX platform. Barrel lengths were 6, 8, 10 and 14 inches.
Mark XIX
The most recent model, the Mark XIX, is available in .357 Magnum, .44 Magnum, and .50 Action Express (or .50 AE). This model comes in a variety of different finishes, such as brushed chrome or titanium gold. Magnum Research offered this model in .440 Cor-bon caliber, a .50 AE derived case. Mark XIX barrels are available in 6 and 10 inch lengths only.The DE44CA is the only XIX that is approved for dealer sales to the public in the State of California; it differs from standard XIXs, in that it has a firing pin block incorporated in its design.
While IMI makes a cosmetically similar pistol, originally called the Jericho 941 and was marketed by Magnum Research as the "Baby Eagle", the guns bear no functional equivalence — the Jericho/Baby Eagle design is a standard double action, short recoil design derived from the CZ-75. The one functional similarity is in the IMI developed cartridges. The .41 Action Express (or .41 AE) developed for the Jericho 941 used a rebated rim, so that the pistol could switch between 9 mm Luger and .41 AE with just the change of a barrel. This is because the .41 AE was based on a shortened .41 Magnum case with the rim and extractor groove cut to the same dimensions of the 9 mm Luger. This allowed the same extractor and ejector to work with both cartridges. The .50 AE has a similar rebated rim, cut to the same dimensions as the .44 Magnum. This is what allows caliber changes between .44 Magnum and .50 AE with just the change of the barrel and magazine. Beginning January 1, 2009, KBI began importation of the Jericho (using its original trade name). KBI Jericho pistols can be distinguished from earlier Jericho models by the addition of an accessory rail just forward the trigger guard. The Jericho 941's name was derived from the two cartridges it chambers, with the conversion kit.
Micro Desert Eagle
Capitalizing on the name of the Desert Eagle, Magnum Research has introduced a pistol called the "Micro Desert Eagle". It bears no resemblance to the Desert Eagle, and does not even share the barrel and ammunition swapping abilities of the Desert Eagle as of yet. The only thing it shares is the gas-assisted blowback system. It is a pocket pistol, in the same class of pistols such as the Walther PPK and SIG-Sauer P230/232. It is only available in .380 ACP caliber. It is designed as a DAO (double action only) pistol with no external hammer and it is meant for personal protection in close quarters. It is manufactured in the US by Magnum Research because it weighs 14 oz. The original design is licensed to a Czech company: ZVI and is called the Kevin pistol.

Kamis, 28 Januari 2010

M16 (senapan)


M16
Dari atas ke bawah: M16A1, M16A2, M4, dan M16A4.
Dari atas ke bawah: M16A1, M16A2, M4, dan M16A4.
Tipe Senapan serbu
Negara asal Amerika Serikat
Sejarah pemakaian
Digunakan 1960–
Pemakai Amerika Serikat, NATO,
Israel, banyak lainnya
Perang Perang Vietnam, Perang Teluk, Perang Irak
Sejarah produksi
Tahun 1957
Diproduksi 1960–
Jumlah Diatas 8 juta
Spesifikasi
Panjang 1.006 mm (39,5 in)
Panjang laras 508 mm (20 in)

Peluru 5.56 x 45 mm NATO, .223 Remington
Kaliber 5.56 mm (.223 in)
Mekanisme Operasi gas, bolt berputar
Kec. tembak 750–900 butir/menit
Kec. peluru 975 m/s (3.200 ft/s); 930 m/s (3.050 ft/s)
Jarak efektif 550 m
Pengisian Magazen box 50 atau 150-butir
       [Magazen]ganda 250 atau 750-butir

M16 adalah senapan serbu buatan Amerika Serikat. M16 menggunakan peluru 5.56 x 45 mm NATO. Senapan ini digunakan sebagai senapan serbu utama yang di pakai infanteri Amerika Serikat sejak 1967. M16 juga dipakai oleh 15 negara NATO lainnya, dan merupakan senapan berkaliber 5.56 mm yang paling banyak diproduksi.


Garis besar

M16 adalah senapan serbu yang ringan, berkaliber 5.56 mm, air-cooled, beroperasi dengan sistem gas, menggunakan magazen, dan menggunakan bolt berputar. M16 dibuat dari besi, alumunium, dan plastik komposit.

Ada empat versi utama dari M16. Yang pertama adalah M16, yang diikuti oleh M16A1, yang menggunakan peluru U.S. M193/M196. M16 ini bisa ditembakan pada pilihan semi-otomatis maupun full-otomatis. Yang kedua adalah M16A2, yang mulai dipakai sekitar tahun 1980. M16A2 menggunakan peluru M855/M856 yang didesain Belgia (dan kemudian dijadikan standar NATO 5.56 x 45 mm). M16A2 bisa menembak semi-otomatis dan burst tiga butir. Yang terakhir adalah M16A4, yang menjadi standar untuk Marinir AS pada Operasi Pembebasan Irak, menggantikan M16A2.

Sejarah

Proyek SALVO

Pada tahun 1948, Angkatan Darat AS mendirikan badan sipil Kantor Penelitian Operasi (Operations Research Office, ORO). Salah satu penelitian pertama mereka adalah menganalisa lebih dari tiga juta laporan medan Perang Dunia II. Kesimpulan yang mereka dapat adalah bahwa sebagian besar pertempuran terjadi pada jarak dekat. Pada perang dengan mobilitas yang tinggi, regu-regu tempur sering menemui musuh secara tiba-tiba; dan pihak yang memiliki kemampuan menembak paling banyak adalah yang menang. Mereka juga menemukan bahwa kemungkinan tertembak pada pertempuran sebenarnya acak saja — maksudnya, membidik secara akurat tidak begitu berpengaruh, karena target tidak diam pada tempatnya. Selain itu, peluru kaliber besar yang digunakan pada senapan-senapan masa itu juga tidak cocok karena terlalu besar dan berat, yang dibutuhkan adalah peluru dengan kaliber yang lebih kecil.

Penelitian ini terlihat oleh Kolonel René Studler, Kepala Penelitian dan Pengembangan Senjata Ringan AD AS. Kolonel Studler lalu meminta Aberdeen Proving Ground untuk membuat laporan tentang peluru kaliber lebih kecil. Sebuah tim yang dipimpin Donald Hall, direktur pengembangan di Aberdeen, melaporkan bahwa peluru dengan ukuran 0,22 inci (5,59 mm) efeknya akan sama dengan peluru kaliber besar di pertempuran. Anggota timnya, khususnya William C. Davis, Jr. dan G.A. Gustafson, mulai mengembangkan percobaan peluru 0,224 inci (5,69 mm). Tapi pada tahun 1955, permintaan pendanaan mereka ditolak.

Sebuah penelitian baru, Proyek SALVO, dibuat untuk mencari rancangan senjata yang cocok dipakai pada pertempuran sebenarnya. Proyek SALVO dijalankan pada tahun 1953 sampai 1957 dengan dua fase. SALVO I menyimpulkan bahwa sebuah senapan yang menembakkan empat peluru ke area 0.5 meter akan melipatgandakan kemungkinan kena pada senapan semi-otomatis.

Pada fase SALVO II, dilakukan pengetesan konsep senjata. Irwin Barr dari AAI Corporation memperkenalkan serangkaian senjata dengan peluru mirip anak panah, mulai dari peluru shotgun berisi 32 anak panah, sampai senapan dengan peluru panah. Winchester dan Springfield menawarkan senjata dengan banyak laras, dan ORO menawarkan peluru .308 Winchester atau .30-06, yang berisi dua peluru kaliber .22, .25 atau .27.

Eugene Stoner

Varian pertama AR-10.

Pada tahun 1954 perusahaan senjata Eugene Stoner, ArmaLite, ikut dalam tender pemilihan senapan penganti M1 Garand. Senapan yang mereka buat adalah senapan AR-10. AR-10 termasuk canggih kalau dibandingkan dengan senapan lain yang dites. Dengan berat 900 gram lebih ringan dari yang lain, akurasinya juga tidak kalah. Tetapi, senapan ini telat dikirim untuk pengetesan pada tahun 1956, pada saat itu, pengetesan senapan lain sudah masuk pada tahun ke-2, dan AR-10 adalah senapan baru diantara senapan-senapan yang sudah dikembangkan secara lebih dalam. Dan pada tahun 1957 dalam penegetesan, laras prototip AR-10 pecah, yang langsung mengakibatkan ditolaknya rancangan AR-10 ini. Pada akhirnya senapan yang diterima adalah rancangan T44, yang diberi nama M14. Walau begitu, ArmaLite nantinya akan mengembangkan senapan baru yang dibuat berdasarkan senapan AR-10 ini.

CONARC

Senapan AR-15.

Pada tahun 1957, salinan permintaan pendanaan tahun 1955 Gustafson sampai ke tangan Jenderal Willard Wyman, komandan Komando Angkatan Darat Kontinental AS (U.S. Continental Army Command, CONARC). Dia langsung membentuk tim untuk percobaan pengembangan peluru kaliber .22 (5.6 mm).

Jenderal Wyman yang dulu terkesan oleh demonstrasi AR-10, secara pribadi menyarankan ArmaLite agar ikut dalam tender senapan yang menggunakan peluru 5.56 mm. Rancangan yang diserahkan ArmaLite, AR-15, berupa AR-10 yang disesuaikan dan dikecilkan ukurannya. Rancangan Winchester dibuat berdasarkan M1 Carbine, dan Springfield tidak ikut memberikan rancangan mereka, karena tidak mau mengalihkan sumber daya dari proyek T44. Tetapi pada akhirnya, AR-15 mengungguli semua rancangan yang lain.

Pada saat itu, induk perusahaan ArmaLite, Fairchild, telah menghabiskan $1,45 juta untuk pengembangan, dan mengakibatkan Fairchild hengkang dari industri senjata ringan. Hak cipta AR-15 lalu dijual ke Colt Firearms pada Desember 1959, dengan harga $75.000 tunai dan 4,5% royalti penjualan.

Adopsi M16

Senapan M16A1.
M16A2 dengan pelontar granat M203.

Pada November 1964, AD Amerika Serikat memesan 85.000 AR-15 yang dimodifikasi, dan diberi nama XM16E1, untuk percobaan. AU Amerika Serikat juga memesan 19.000 yang tidak dimodifikasi, diberi nama M16. Dan setahun kemudian AU secara resmi menerima M16 pertama.

Setelah itu AD Amerika Serikat mulai mempersenjatai infanteri dengan senapan XM16E1 (diberi nama M16), tapi senapan-senapan ini diberikan tanpa peralatan pembersihan yang memadai. Selain itu, AD Amerika Serikat juga gagal memproduksi peluru 5.56 mm yang sesuai spesifikasi pabrik, ditambah dengan dirubahnya komposisi bubuk mesiu yang digunakan. Amunisi 5.56 mm baru ini ternyata merusak isi senapan, dan karakteristik pembakarannya meningkatkan kemungkinan kemacetan M16.

Pada tahun 1966, XM16E1 sampai ke tangan tentara Amerika Serikat di Vietnam, dan mulailah muncul laporan-laporan tentang kerusakan dan kemacetan senapan M16. Walau M14 sudah memiliki laras dan kamar peluru yang dilapisi chrome, M16/XM16E1 tidak. Dengan adanya laporan-laporan tentang tentara yang mati karena kemacetan senjata, dimulailah investigasi oleh Konggres, yang hasilnya mempertanyakan kemampuan senapan dan peluru 5.56 mm.

Atas dasar investigasi itu, XM16E1 lalu dimodifikasi menjadi M16A1, yang sudah diberi lapisan chrome, dan disesuaikan dengan amunisi keluaran Angkatan Darat. Selain itu senapan-senapan baru ini juga sudah perangkat pembersihan. Angkatan Darat memesan 840.000 senapan baru ini pada tanggal 28 Februari 1967. Program pelatihan intensif juga dilakukan untuk melatih pembersihan senapan, dan sebuah buku manual berbentuk komik disebarkan ke para tentara.

Desain

Marinir AS menggunakan M16A4.

Receiver M16 terbuat dari alumunium. Laras, bolt, dan bolt carriernya terbuat dari besi. Popor dan pegangannya terbuat dari plastik. Model-model awal M16 termasuk ringan, dengan berat 2,9 kg, ini jauh lebih ringan daripada senapan-senapan tahun 1950-an dan 1960-an. Dan juga lebih ringan dari AK-47 yang beratnya sekitar 5 kg. M16A2 dan varian-varian yang lebih baru beratnya bertambah, yaitu menjadi 3,9 kg.

Model-model terbaru (M16A4) memiliki desain receiver atas "flat-top", dilengkapi dengan Picatinny mounting rail, yang membuat pemakai bisa memasang alat bidik biasa, maupun alat bidik optik seperti teleskop dan night vision.

AK-47

AK-47 (data di bawah untuk AK-47 Tipe 1)
AK-47 Tipe 2. Ini adalah varian pertama yang menggunakan receiver tipe machined.
AK-47 Tipe 2, varian pertama yang memakai receiver tipe machined.
Tipe Senapan serbu
Negara asal Uni Soviet
Sejarah pemakaian
Digunakan 1949
Pemakai Uni Soviet, banyak lainnya
Sejarah produksi
Perancang Mikhail Kalashnikov
Tahun 1947
Jumlah Di atas 100 juta[1]
Varian Lihat Varian
Spesifikasi
Berat 4,3 kg
Panjang 870 mm (34¼ inci)
Panjang laras 415 mm (16,3 inci)

Peluru 7,62 x 39 mm
Mekanisme Operasi gas, bolt berputar
Kec. tembak 600 butir/menit
Kec. peluru 710 m/s
Jarak efektif 300 m
Pengisian Magazen box 30 butir,
Magazen box RPK 40 butir,
Magazen drum RPK 75 butir
Alat bidik Bidikan besi

AK-47 (singkatan dari Avtomat Kalashnikova 1947, Rusia: Автомат Калашникова образца 1947 года) adalah senapan serbu yang dirancang oleh Mikhail Kalashnikov, diproduksi oleh pembuat senjata Rusia IZhMASh, dan digunakan oleh banyak negara Blok Timur semasa Perang Dingin. Senapan ini diadopsi dan dijadikan senapan standar Uni Soviet pada tahun 1947.[2] Jika dibandingkan dengan senapan yang digunakan semasa Perang Dunia II, AK-47 mempunyai ukuran lebih kecil, dengan jangkauan yang lebih pendek, memakai peluru dengan kaliber 7,62 x 39 mm yang lebih kecil, dan memiliki pilihan tembakan (selective-fire). AK-47 termasuk salah satu senapan serbu pertama dan hingga kini merupakan senapan serbu yang paling banyak diproduksi.


Sejarah

Latar belakang desain

Pada Perang Dunia II, Jerman menciptakan konsep senapan serbu. Konsep ini didasari pengalaman bahwa pertempuran modern lebih banyak terjadi pada jarak yang cukup dekat, yaitu sekitar 100 meter. Tenaga dan jangkauan peluru pada saat itu ternyata terlalu besar. Maka, Jerman mulai mengembangkan peluru dan senapan yang mempunyai sifat submachine gun (isi magazen banyak dan bisa menembak full-otomatis) dengan peluru yang jangkauannya bisa sampai 300 meter. Dengan mempertimbangkan biaya produksi, ini dicapai dengan memendekkan peluru 7,92 x 57 mm Mauser menjadi ukuran 33mm yaitu 7,92 x 33mm Kurz (Kurz berarti pendek).

Hasil akhirnya, Sturmgewehr 44, memang bukan senapan pertama yang menggunakan konsep ini; sebelumnya Italia dan Uni Soviet pernah merancang konsep yang serupa. Tetapi, Jerman adalah yang pertama untuk memproduksi masal senapan mereka. Jerman banyak menggunakan senapan baru mereka untuk menghadapi Soviet di Front Timur. Pengalaman Uni Soviet melawan Jerman inilah yang mempengaruhi doktrin Soviet pada tahun-tahun berikutnya.

Berdasarkan doktrin Soviet, Mikhail Kalashnikov mulai memikirkan desain senapannya sejak di rumah sakit, setelah terluka pada pertempuran di Brysansk. Ia mendapat informasi bahwa sebuah senjata baru sedang dicari, untuk dipakai dengan peluru 7,62 x 41 mm yang dibuat oleh Elisarov dan Semin pada 1943. Tapi kali itu, desain Kalashnikov kalah melawan desain Sudayev, yaitu PPS43. Kalashnikov mengubah desain pertamanya setelah ia mempelajari StG44 Jerman pada tahun 1946. Karena rancangannya cukup mengesankan, Kalashnikov lalu dipilih untuk memimpin sebuah tim desain.

Konsep desain

Meskipun mirip, Mikhail Kalashnikov menyangkal bahwa desainnya dibuat berdasarkan StG44 Jerman. AK-47 lebih tepat dikatakan sebagai campuran dari inovasi-inovasi pada tahun-tahun sebelumnya. Misalnya, mekanik AK-47 lebih mirip M1 Garand daripada senapan-senapan Jerman. Locking lugs ganda, unlocking raceway, dan mekanisme pelatuk telihat mirip desain Amerika tersebut.[4] Ini adalah hal yang wajar, mengingat bahwa jutaan M1 Garand telah sukses dipakai di segala penjuru dunia. Walau secara mekanis mirip dengan M1 Garand, konsep peluru, tata letak komponen, sistem gas, dan metode perakitan AK-47 jelas mirip dengan StG44.[5]

Jeniusnya AK-47 adalah, bahwa desainnya paling tepat untuk produksi masal. Jadi AK-47 berhasil menggabungkan keunggulan M1 Garand dengan StG44, dan bisa diproduksi dengan cepat oleh Uni Soviet pada saat itu.

Perkembangan receiver

AK-47 Tipe 3A (atas), dengan pendahulunya, senapan SKS.
AKMS dengan receiver Tipe 4B (atas), dan AK-47 dengan Tipe 2A.

Pada awalnya produksi receiver (bagian badan senapan yang berisi mekanisme penembakan) menemui banyak masalah. Model produksi pertama menggunakan receiver yang terbuat dari stamping (cetak besi) lembaran logam. Masalah yang ditemui adalah sulitnya mengelas railing pemandu dan ejektor, yang akhirnya menyebabkan banyaknya penolakan.[6] Tapi masalah ini tidak menghentikan produksi, sebagai penyelesaiannya, receiver stamping logam digantikan dengan receiver machined (dibentuk dengan alat/mesin khusus).[7] Proses ini memang lebih mahal, tapi untungnya alat-alat dan pekerja yang dibutuhkan sudah tersedia, sebelumnya dipakai untuk produksi Mosin-Nagant. Karena masalah-masalah tadi, Uni Soviet baru bisa mendistribusikan senapan-senapan ini secara luas pada tahun 1956. Pada saat yang bersamaan, produksi senapan pendahulu AK-47, SKS, tetap berlanjut.[7]

Setelah masalah produksi berhasil diselesaikan, pada tahun 1959 sebuah rancangan baru dirumuskan dan diberi nama AKM (M untuk modernisasi—dalam bahasa Rusia: Автомат Калашникова Модернизированный).[8] Model baru ini menggunakan receiver stamping logam dan dilengkapi sebuah muzzle break di ujung laras, untuk mengurangi tendangan. Selain itu ditambahkan juga penahan hammer (palu pemukul peluru) agar senapan bisa menembak dengan baik pada pilihan tembakan full-otomatis.[9] Model baru ini lebih ringan dari model awal, sekitar dua-pertiga berat awal.[8] Mayoritas produksi senapan Kalashnikov di luar Rusia, dengan lisensi maupun tanpa lisensi, menggunakan model AKM ini, karena mudahnya pembuatan receiver stamping. Model inilah yang paling banyak ditemui dan diproduksi di seluruh dunia. Tetapi, hampir semua senapan buatan Kalashnikov biasa disebut AK-47, ini adalah keliru, sebab AK-47 hanya adalah senapan-senapan yang menggunakan tiga model receiver paling awal.[10] Gambar di samping memperlihatkan perbedaan antara receiver machined AK-47 Tipe 2, dengan receiver stamping AKM Tipe 4, misalnya digunakannya sekrup dan bukan pengelasan, serta perbedaan lesung kecil di atas magazen.

Tipe receiver Penjelasan
Tipe 1A/B Receiver stamping AK-47 pertama. -1B dimodifikasi untuk popor lipat. Yaitu sebuah lubang tersedia pada kedua sisi, untuk dipasang popor lipat ke bawah. (penamaan B ini tetap sama untuk selanjutnya)
Tipe 2A/B Menggunakan besi machined.
Tipe 3A/B Versi "final" receiver machined, terbuat dari baja. Receiver AK-47 yang paling banyak ditemui.
Tipe 4A/B Receiver stamping AKM. Desain yang paling banyak dipakai pada pembuatan senapan AK.

Fitur

Prajurit Romania dengan AIMS, AKMS buatan Romania.

AK-47 adalah senapan yang sederhana, tidak mahal untuk diproduksi, dan mudah dibersihkan dan dirawat. Ketahanan dan kehandalannya terkenal legendaris.[11][12][13][14] Piston gasnya yang besar, keleluasaan jarak pada bagian-bagian mekaniknya, dan desain pelurunya, membuat AK-47 bisa tetap menembak dengan lancar walaupun komponen dalamnya terisi kotoran atau benda asing. Tapi kehandalan ini sedikit mengorbankan akurasi, karena toleransi yang besar pada bagian mekaniknya tidak menjamin ketepatan dan kekonsistenan yang terdapat pada senapan-senapan yang lebih akurat.

Bidikan belakang AK-47 bisa diatur, dengan setingan jarak yang selisihnya masing-masing 100 meter. Bidikan depan juga bisa diatur setingan elevasinya di lapangan. Dan setingan horizontal diatur di gudang senjata sebelum diberikan ke pemakai. Setingan bidikan standar diatur untuk menempatkan peluru beberapa sentimeter di atas atau di bawah titik yang dibidik, pada jarak 250 meter. Setingan "point-blank" seperti ini dipakai agar penembak tidak perlu merubah setingan alat bidik pada jarak dekat. Setingan seperti ini sama dengan yang digunakan untuk Mosin-Nagant dan SKS, agar memudahkan masa peralihan dan pelatihan.

Lorong laras dan kamar peluru, serta piston gas dan interior silinder gas AK-47 biasa dilapisi dengan krom. Ini sangat membantu memperpanjang umur alat-alat tersebut, karena mencegah korosi dan karat. Dan ini sangat penting, mengingat amunisi pada abad ke-20 sering berisi unsur merkuri yang korosif, yang mengharuskan pembersihan secara rutin untuk mencegah kerusakan. Pelapisan krom pada bagian-bagian penting senapan sekarang sudah lazim pada senjata-senjata modern.[15]

Pengaruh terhadap kebudayaan

Pada masa Perang Dingin, Uni Soviet, Tiongkok, dan Amerika Serikat memberikan peralatan dan teknologi kepada negara-negara sekutu mereka, beserta pasukan-pasukan pemberontak yang mereka dukung. Pada masa itu terjadi penyebaran besar-besaran AK-47 oleh Uni Soviet dan Tiongkok kepada negara-negara dan grup-grup pro-komunis, misalnya Sandinista Nikaragua dan Viet Cong. Desain AK-47 disebarkan ke 55 angkatan bersenjata dunia.[1]

Penyebaran AK-47 ini tidak hanya terlihat dari jumlahnya saja, AK-47 ada di dalam bendera dan lambang Mozambik. Selain itu juga terdapat pada lambang Burkina Faso, dan bendera Hizbullah. "Kalash", kependekan dari "Kalashnikov", dipakai sebagai nama anak laki-laki di beberapa negara di Afrika.

Di Amerika, pembuat film sering mempersenjatai penjahat dan teroris dengan AK-47. Banyak pula permainan komputer, permainan video, dan lagu-lagu rap yang menampilkan AK-47. Pembuat mainan dan industri airsoft juga memproduksi jutaan replika AK-47.

Varian

Seorang prajurit Romania membantu seorang prajurit AS menembakan RPK, versi senapan mesin ringan dari AK-47.

Varian-varian Kalashnikov adalah:

  • AK-47 1948–51, 7,62 x 39 mm — Model paling awal, yang menggunkan receiver stamping Tipe 1, dan sudah sangat langka.
  • AK-47 1952, 7,62 x 39 mm — Menggunakan receiver machined dengan popor dan pegangan kayu. Laras dan kamar peluru dilapisi krom untuk mencegah korosi. Berat senapan 4,2 kg.
  • AKS-47 — Menggunakan popor lipat ke bawah yang mirip popor MP40 Jerman.
  • RPK, 7,62 x 39 mm — Versi senapan mesin, dengan laras yang lebih panjang dan bipod.
  • AKM, 7,62 x 39 mm — Lebih sederhana dan lebih ringan dari AK-47; menggunakan receiver Tipe 4 yang terbuat dari logam stamping. Berat menurun jadi 3,61 kg, karena receiver yang lebih ringan.
  • AKMS, 7,62 x 39 mm — Versi AKM yang menggunakan popor lipat ke bawah atau ke samping.
  • AKMSU, 7,62 x 39 mm — Versi pendek dari AKM yang menggunakan popor lipat ke bawah. Panjang laras 35 cm.
  • Seri AK-74, 5,45 x 39 mm — Lihat artikel utama.
  • Seri AK-101, 5,56 x 45 mm — Lihat artikel utama.
  • Seri AK-103, 7,62 x 39 mm — Lihat artikel utama.
  • Seri AK-107/108 — Lihat artikel utama.

Pada tahun 1978, Uni Soviet mulai menggantikan senapan AK-47 dan AKM dengan rancangan yang lebih baru, yaitu AK-74.

Produksi di luar Rusia

AKM buatan Romania, AIM. Receiver Tipe 4A.
KbK AK/PMK buatan Polandia. Receiver Tipe 3A.
Kbk AKS/PKMS buatan Polandia. Receiver Tipe 3B.
Kbk Ak PNG60 buatan Polandia. Dengan pelontar granat dan magazen khusus untuk menembakan granat. Receiver Tipe 3A.

Yang terdaftar hanya varian militer saja. Rangkuman dari informasi yang terdapat pada buku Poyer, The AK-47 and AK-74 Kalashnikov Rifles and Their Variations.

Negara Varian
Albania Tidak diketahui.
Bulgaria AKK (Tipe 3 AK-47), AKKS (Tipe 3 dengan popor lipat samping)
AKKMS (AKMS) AKKN-47 (bisa dipasang bidikan malam NPSU)
AK-47M1 (Tipe 3 dengan polimer hitam menggantikan kayu)
AK-47MA1/AR-M1 (sama dengan M1, tapi memakai peluru 5,56 mm NATO)
AKS-47M1 (AKMS memakai 5,56 mm NATO), AKS-47MA1 (sama dengan AKS-47M1, tapi hanya semi-automatis)
AKS-47S (AK-47M1, versi pendek, popor lipat Jerman Timur, alat bidik laser)
AKS-47UF (versi pendek -M1, popor lipat Rusia), AR-SF (sama dengan -47UF, tapi memakai 5,56 mm NATO)
AKS-93SM6 (serupa dengan -47M1, tidak bisa dipasang pelontar granat)
RKKS, AKT-47 (senapan latihan, kaliber .22)
Jerman Timur MPi-K (AK-47), MPi-KS (AKS), MPi-KM (AKM), MPi-KMS72 (AKMS)
Mesir AK-47, MISR 7.62 (AKM), Maadi
Hungaria AKM-63, AMD-65, AMD-65M, AMMSZ, AMP, NGM 5,56
Irak Tabuk (M70B1, and M70AB2)
Senapan runduk Tabuk (M70B1 dengan laras 23,6 inci, alat bidik optik, dan popor khusus)
Myanmar MA1, MA4 (berdasarkan buatan Tiongkok, menggunakan peluru kaliber NATO)
Korea Utara Type 58A (Type 3 AK-47), Type 58B (popor lipat besi), Type 68A (AKM-47), Type 68B (AKMS)
Tiongkok Type 56 Rifle (bukan Karabin), Type 81, Type 87
Polandia Kbk AK/PMK (AK-47), Kbk AKS/PKMS (AKS), Kbk Ak PNG60, Kbk AKM/PMKM (AKM), KbK AKMS/PMKMS, Kbk wz. 88 Tantal (AK-74 dengan popor lipat samping), Kbk wz. 96 Beryl
Romania AI (AK-47), AIS (AKS), AIM, AIMS (AKM, AKMS), AIR
Yugoslavia M70, M70A, M70AB2 M64 (AK-47 dengan laras lebih panjang), M64A (dengan pelontar granat), M64B (M70 dengan popor lipat)

Lisensi

Rusia telah berkali-kali mengatakan bahwa mayoritas produsen ini memproduksi AK-47 tanpa lisensi dari IZhMASh.[16][17] Perusahaan IZhMASh sendiri telah mematenkan AK-47 pada tahun 1999, dan seharusnya paten ini mencegah produksi senapan yang tanpa izin